
Barca mencapai final sebagai jura grup, di di babak knock-out
mengalahkah Chelsea, Benfica, dan Milan. Arsenal melewati fase
penyisihan grup sebagai juara, mengempaskan Real Madrid, Juventus, dan
Villarreal, tanpa kebobolan.
Bahkan Arsenal mencetak rekor
sebagai tim yang tak kebobolan selama 919 menit, sejak Ajax Amsterdam
membobol gawang Jens Lehmann di penyisihan grup. Lebih jelasnya, Arsenal
hanya kebobolan dua gol dalam 12 laga sebelum mencapai final. Barcelona
produktif dengan 114 gol di semua kompetisi sepanjang musim itu.
UEFA
memutuskan menggelar final di Stade de France, setelah mempertimbangkan
kapasitas stadion, infrastruktur, rencana promosional bandara dan kota.
Pertimbangan lainnya, Stade de France berpengalaman menggelar laga
internasional dan tingkat Eropa.

Pagi
hari, beberapa jam sebelum final, masalah muncul. Assisten wasit Ole
Hermann Borgan berpose dengan seragam Barcelona untuk Drammens Tidende
-- surat kabar Norwegia. UEFA memutuskan mencopotnya, dan menunjuk Arild
Sundet -- rekan senegara Borgan -- sebagai penggantinya.
Rune
Pedersen, ketua asosiasi wasit Norwegia, mengatakan; "Ada peraturan tak
tertulis bahwa wasit tidak boleh melakukan apapun yang bisa membuatnya
diragukan netralitasnya."
Pemenang final ini akan mendapat trofi
baru. Trofi lama menjadi milik abadi Liverpool, menyusul sukses
Liverpool menjuarai Liga Champions kali kelima tahun berikutnya.
Barcelona
menggunakan formasi 4-3-3, dengan Mark van Bommel dan Edmilson di
lapangan tengah Bersama Deco. Xavi dan Andres Iniesta berada di
depannya. Lionel Messi tidak bermain, kendati telah kembali dari cedera.
Henrik Larsson menjadi pemain pengganti, dan tampil kali terakhir untuk
Barca.
Arsenal memainkan formasi 4-5-1, dengan Emmanuel Eboue menggantikan Lauren -- yang mengalami cedera. Ashley Cole kembali ke posisi left-back kali ketiga. Ia lebih banyak absen akibat cedera. Thierry Henry sendirian di depan, Frederick Ljungberg bermain melebar di sisi kanan.
Arsenal memainkan formasi 4-5-1, dengan Emmanuel Eboue menggantikan Lauren -- yang mengalami cedera. Ashley Cole kembali ke posisi left-back kali ketiga. Ia lebih banyak absen akibat cedera. Thierry Henry sendirian di depan, Frederick Ljungberg bermain melebar di sisi kanan.
Arsenal
menggunakan jersey kedua, dengan warga kuning. Barcelona mengenakan
kostum tradisional, dengan biru dan maroon. Arsenal memenangkan undian
koin kick off.

Memasuki
menit ke-18, Lehmann menjadi orang pertama yang diganjar kartu merah di
final Liga Champions, akibat mengganjal Samuel Eto'o di luar kotak
penalti. Robert Pires dikorbankan agar Manuel Almunia bisa berdiri di
bawah mistar. Giuly mencetak gol, tapi dianulir karena pelanggaran.
Menit
ke-35, Sol Campbell mencetak gol, memanfaatkan umpan tembakan bebas.
Wasit memberi tembakan bebas karena Carles Pujol menjatuhkan Eboue di
kotak penalti. Pengamat mengatakan Eboue melakukan diving.
Di
babak kedua, Arsenal tertekan hebat sejak menit pertama, dan Almunia
beberapa kali harus kerja keras menyelamatkan gawangnya. Namun gol
balasan Barcelona baru lahir menit ke-76. Samuel Eto'o memanfaatkan
umpan matang Larsson -- yang masuk menit ke-61 untuk menggantikan Mark
van Bommel.
Menit ke-80, Larsson mengirim umpan ke Juliano
Belletti. Pemain yang masuk menggantikan Oleguer menit ke-71 itu
mengkonversinya menjadi gol kemenangan.
Pergantian yang dilakukan
Arsene Wenger, setelah gol pertama Barca, relatif tidak membawa
pangaruh. Kehadiran Mathieu Flamini, menggantikan Cesc Fabregas, tidak
mengubah performa lini tengah The Gunners.
Barca pulang
dengan trofi Liga Champions, tapi musim berikutnya pelatih Frank
Rijkaard gagal mengatasi kemunduran timnya. Ronaldinho bukan lagi yang
terbaik. Deco mulai memperlihatkan penurunan prestasi. Sedangkan Messi
memperlihatkan kematangan, yang memberi harapan baru.