Friday 31 January 2014

Kontribusi dan Tradisi Herbert Chapman

Herbert Chapman 

    Diantara sekian banyak yang berlaku di Arsenal, sebagian merupakan kontribusi Herbert Chapman. Sebagai contoh pada lawatan ke Old Traford pada putaran pertama EPL 2013-14 lalu, seharusnya seluruh penggawa The Gunners mengenakan jersey berlengan panjang sesuai yang disiapkan kit man atas putusan sang kapten, Thomas Vermealen. Tetapi, karena tak nyaman, diam-diam Flamini memotongnya.

Ulah pemain asal Prancis itu lantas membuat Vic Akers, kitman senior The Gunners, marah. Pasalnya, itu tak ubahnya melawan tradisi yang berlaku di Arsenal selama bertahun-tahun. Keduanyapun terlibat pertengkaran seusai laga. 

Jersey yang dipotong sendiri oleh Flamini.

Berbicara soal tradisi di Arsenal, ada sosok yang begitu berpengaruh. Dia adalah Herbert chapman, sosok yang dianggap sebagai pembangun Arsenal. Berikut adalah beberapa tradisi yang dibuat oleh manajer yang menangani The Gunners dari 1925 hingga-1934 tersebut.

Kontribusi
- ARSENAL Chapman adalah sosok yang menghilangkan “The” didepan nama Arsenal. Semula, Arsenal selalu disebut The Arsenal, namun Chapman lantas mempopulerkan Arsenal tanpa embel-embel “The”.

- NAMA STASIUN Pada 1932, Chapman sukses melobi pemerintah setempat untuk mengganti nama stasiun kereta di dekat stadion Highbury dari Gillespie Road menjadi Arsenal. Dia menilai nama Gillespie Road bisa membinggungkan suporter yang akan datang menonton Arsenal. “Siapa yang kenal Gillespie Road? Hanya ada Arsenal disini!!” tagas dia. Hal inilah yang membuat semakin membaranya hubungan antara fans Tottenham dan Arsenal.

- LAMPU STADION Terinspirasi laga di Belgia yang berlangsung malam hari, Chapman memasang lampu di Stadion Highbury pada 1932. Sayang, lampu-lampu itu hanya bisa digunakan saat latihan karena FA tak mengizinkan hal itu. Penggunaan lampu stadion baru disahkan pada 1950.

- NOMOR KOSTUM Saat Arsenal bertandang ke kandang Shefield Wednesday pada 25 Agustus 1928, Chapman memperkenalkan kostum dengan nomor punggung. Dia menilai hal itu akan mempermudah pemain di lapangan. Meski kemudian dilarang FA, dia tetap menerapkannya di tim reserve. FA lantas menyetujui penggunaan nomor kostum pada 1938.

- TAKTIK Hal yang paling dikenal luas dari sosok Chapman adalah pola WM yang diperkenalkannya pada 1925 atas saran Charlie Buchan. Dalam pola ini, fullback diinstruksikan untuk menjadi cover bagi winger. Di samping itu,dia adalah penganut permainan menyerang.”Untuk alasan taktik sekalianpun, saya tak menyarankan Arsenal bermain defensif.” Ucap dia.

TRADISI
- KARANGAN BUNGA Sejak era Chapman, dalam setiap laga kandang, Arsenal memasang karangan bunga dengan warna sesuai tim tamu di boardroom dan ruang VIP stadion. Ini sebagai bentuk penghormatan tuan rumah kepada tamunya.

- MENYAPA FANS Dalam setiap pertandingan, para pemain Arsenal terbiasa bertepuk tangan ke empat penjuru stadion. Ini juga merupakan warisan Chapman. Langkah ini dilakukan untuk memangkas jarak dan menumbuhkan kepercayaan diri untuk menghadapi lawan.

Tradisi setelah pertandingan selalu menyapa fans baik tandang maupun kandang.

- KESERAGAMAN Chapmanmenggariskan bahwa tak boleh ada pemain yang memakai kostum berlengan pendek bila yang lain memakai kostum berlengan panjang. Penentuanlengan panjang atau pendek menjadi hak kapten. Namun, hal ini dibantah oleh Andy Kelly yang menyatakan opsi kostum lengan pendek baru ada pada 1961.

- LENGAN PUTIH Sebelum 1933, Arsenal memakai kostum merah polos. Chapman lantas menyuruh lengan kostum diganti menjadi putih. Tujuannya agar para pemain bisa dengan mudah mengidentifikasi teman dilapangan. Kostum itu pertama kali dipakai 4 Maret 1933 saat melawan Liverpool.