1. 1886 : Terbentuk
126
tahun lalu, Arsenal dibentuk dengan nama Dial Square oleh beberapa
pekerja pabrik senjata Royal Arsenal yang berbasis di Woolwich. Pria 22
tahun bernama David Danskin, asal Kirkcaldy, Skotlandia, yang
berinisiatif membentuk sebuah tim sepak bola. Ia memutuskan membentuk
sebuah tim ketika bertemu dengan teman kerjanya yang juga menggilai
sepak bola seperti dirinya. Sabtu, 11 Desember 1886 menjadi hari yang
sangat bersejarah bagi tim yang baru terbentuk itu. Saat itulah mereka
menjalani pertandingan resmi pertama menghadapi Eastern Wanderes di Isle
of Dogs. Mereka menang telak 6-0. Setelah pertandingan, nama tim
menjadi Royal Arsenal
2. 1889-90 : Trophy Pertama
Trophy
pertama di dapat, mereka menjuarai Kent Senior Cup. Gelar tersebut
menjadi hiburan besar bagi Danskin yang pensiun dini akibat cedera yang
di dapat pada januari 1889. Sedangkan di London Senior Cup mereka
menjadi runner-up.
3. 1891 : Menjadi Klub Professional
Seiring dengan prestasi yang di dapat, para pemain Royal Arsenal mulai
dilirik klub-klub lain. Waspada terhadap ancaman tersebut, akhirnya
Royal Arsenal berubah menjadi klub professional dengan nama Woolwich
Arsenal.
4. 1893 : Bergabung dengan Footbal League
Di
tahun ini Woolwich Arsenal dirangkul oleh Footbal League, FA pada saat
itu. Mereka ditempatkan dan bermain di Divisi II. 11 (sebelas) tahun
kemudian berhasil promosi ke Divisi I
5. 1910 : Henry Norris Datang
Ia adalah pengusaha properti terkemuka di London. Setelah membeli
mayoritas saham Woolwich Arsenal, akhirnya ia menjadi chairman.
Perubahan besar terjadi di eranya. Ia yang mengalihkan home base
Woolwich Arsenal ke Highbury di London Utara. Ia juga yang banyak
mengorbankan uang untuk membangun stadion Highbury, dan 3 tahun kemudian
dia menjadi orang yang sangat bahagia karena Highbury rampung. Setahun
kemudian nama klub menjadi Arsenal. Pada saat inilah perseteruan dengan
Tottenham Hotspurs yang lebih dahulu bermarkas di London Utara dimulai.
6. 1925 : Herbert Chapman sebagai Manajer
Pelatih yang pertama kali menghiasi lemari Arsenal dengan trophy
professional pertama. Di musim kelimanya menukangi Arsenal, ia membawa
Arsenal juara piala FA musim 1929-30. Musim selanjutnya membawa Arsenal
menjuarai liga untuk pertama kalinya. Gelar tersebut diulangi di musim
1932-33, meskipun di januari 1934 ia meninggal mendadak akibat
pneumonia, ia telah mewariskan tim luar biasa. Tim besutannya mencatat
kemenangan liga tiga kali berturut-turut sejak 1932-33 hingg 1934-1935.
Di masa kepelatihannya, 7 (tujuh) dari sebelas pemain timnas inggris
adalah anak didiknya di Arsenal. Ia juga yang melahirkan pemain top pada
saat itu, diantaranya adalah legenda top Arsenal yang mecatat rekor gol
semusim sebanyak 42 gol, Ted Drake, lalu ada Cliff Bastin tandemnya di
depan, serta George Male. Dan yang paling penting dari andil beliau
adalah, dialah pencetus nomor punggung di olahraga sepak bola dunia.
Berkat jasa-jasanya, harian The Times memilih Chapman sebagai Greatest
English Manager sepanjang masa. Bukan Sir Matt Busby maupun Sir Alf
Ramsey.
7. 1969-70 : Piala Fairs, Gelar Eropa Pertama
Ketika itu, tim dibesut oleh Bertie Mee yang sebenarnya adalah seorang
fisioterapis tim, tapi karena kewibawaan dan pengorganisasiannya yang
ciamik, ia mampu membawa kesuksesan Arsenal di Eropa. Arsenal bertemu
dengan Anderlecht, sempat kalah 1-3 dikandang lawan, mereka membalas di
rumah sendiri dengan skor 3-0. Gol dicetak oleh Eddie Kelly, John
Radford, dan Jon Sammels.
8. 1974-75, 1975-76 : Masa Kelam
Sejak kembali ke Divisi I pasca perang dunia di tahun 1919, masa ini
adalah masa terkelam Arsenal, selama dua musim tersebut mereka
terperosok ke papan bawah. Namun tidak sampai degradasi.
9. 1986 - 1994 : George Graham, dan Masa Kembali ke Tangga Juara
Setelah gagal mendapatkan Sir Alex Ferguson dari Aberdeen karena
terdesak oleh waktu, Arsenal menunjuk mantan pemainnya era 70-an George
Graham. Masa kembali ke tangga juara ditandai dengan memuncaki klasemen
pada natal 1986, itu adalah pertama kalinya sejak satu dekade terakhir!!
Ditambah berhasil mencatat 22 partai tak terkalahkan antara oktober
1986 dan januari 1987. Optimisme pun berkobar-kobar. Selama 9 (Sembilan)
musim kepelatihannya, ia memberikan enam gelar. Gelar pertamanya adalah
piala liga 1986-87 yang sekaligus mengakhiri puasa gelar selama delapan
tahun. Selain itu juga ada, satu gelar liga yang di dapat secara
dramatis di musim 1988-89 dari Liverpool. Ketika itu pasukan Arsenal
tertinggal dua poin dengan selisih dua gol, fakta tersebut mewajibkan
Arsenal memenangi pertandingan di Anfield dengan selisih dua gol. Terasa
mustahil, mengingat Liverpool tidak pernah kalah dengan selisih
sebanyak itu sejak 1986, namun semua terjadi di babak kedua, sundulan
Alan Smith di menit ke 52 dan sontekan Michael Thomas di masa injury
time membunuh Anfield. Meski The Gunners mendapat pengurangan dua poin
akibat perkelahian dengan pemain MU, gelar tersebut diulangi kembali dua
musim kemudian. Musim 1993-94 menjadi musim penutup bagi George Graham,
meski begitu di musim terakhirnya ia berhasil membawa Arsenal meraih
gelar eropa kedua, Piala Winners (sekarang UEFA) di dapat. Sayang itulah
gelar terakhir Arsenal di Eropa hingga sekarang.
10. 1996 : (Proffesor) Arsene Wenger Datang
“Arsene who?” Tulis Evening Standard. “Siapa dia? Apa yang akan
dilakukam disini?” sinis Tony Adams, kapten Arsenal saat itu. “…dengan
kaca matanya, dia lebih mirip guru sekolahan..” Tambah Adams. Memang
kedatangan Wenger ke Arsenal pada awalnya diragukan oleh banyak pihak.
Dia datang dari sepak bola yang notabene dinilai kelas dua, J-League
(Liga Jepang) Nagoya Grampus Eight. Namun dia membuktikan siapa dirinya
sebenarnya. Musim kedua ia melatih, berhasil mengawinkan dua gelar
domestik, Liga Inggris dan Piala FA. Hasil itu memutus dominasi MU.
Double Winner diulanginya kembali musim 2001-02, sekali lagi memutus
dominasi MU. Puncaknya adalah pada musim 2003-04, The Gunners
memenangkan liga inggris tanpa sekalipun beroleh kekalahan. Ia juga
dikenal dengan kejeliannya membeli pemain, beberapa pemain ia beli
justru ketika mereka sedang turun, diantaranya, Patrick Vieira, dan
Thierry Henry. Sejak kedatangannya ke Arsenal 1996-97 lalu, hingga
sekarang, 11 gelar telah ia sumbangkan untuk lemari trophy Arsenal.
11. 2001-02 : Juara di Theater Of Dreams
Ya, di musim ini Arsenal menjuarai liga inggris di rumah bebuyutan, Old
Trafford, MU, yang dijuluki Theater Of Dreams. Pada awal musim mereka
terseok seok tapi titik balik terjadi di pekan ke-18 ketika menang 2-1
dengan Liverpool. 20 laga berikutnya mereka hanya seri tiga kali dan
sisanya dimenangkan. 3 tahun hanya membayang-bayangi MU, membuat
gerah, namun semua itu terbayar di musim ini. Emosi kemenangan membuncah
ketika gol tunggal Sylvain Wiltord di Old Trafford memenangkan hasil
akhir sekaligus kepastian juara dari MU. Semakin manis dirasakan karena
empat hari sebelumnya telah memastikan juara FA dari Chelsea. We Won The
League at Old Trafford, We Won The League in Manchester.
12. 2003-04 : Puncak Kejayaan
Puncak kejayaan Arsenal terjadi di musim ini, begitu berkesannya,
membuat Wenger ogah menukarnya dengan trophy apapun. Kemenangan ini
begitu indah karena selama satu musim penuh tak tersentuh kekalahan
sekalipun, 26 kemenangan, 12 seri, 0 kekalahan, dan 90 poin. Menjadi
klub paling subur dengan 90 gol, kemasukan paling sedikit dengan 26 gol,
Thierry Henry sebagai pemain terbaik versi PFA (Asosiasi Pemain
Professional), dan top skor dengan 30 gol. Wenger sebagai manajer
terbaik.
13. 2005 : Rekor Unbeaten 49 pertandingan tak terkalahkan
24 Oktober 2005, Arsenal resmi
memecahkan rekor 49 kali tak terkalahkan. Pada tanggal ini seharusnya
Arsenal bisa menggenapkan menjadi 50 kali tak tersentuh kekalahan, namun
apa daya, lagi-lagi MU, Ferguson dengan kerajaan MU-nya memutus
rekor tetap di angka 49 dengan mengalahkan Arsenal 2-0 di Old Trafford.
Selama itu Arsenal memeroleh 121 poin, 2,3 rataan gol per partai, 112
gol, 20 jumlah clean sheet, 34 kemasukan, 36 kemenangan, 17 laga tanpa
putus mencetak gol antara 6/12/2003 s/d 9/4/2004, 4 jumlah laga tanpa
memasukan, dan 39 jumlah gol yang dihasilkan Henry setara 34,82% dari
keseluruhan gol Arsenal. 42 tanpa kalah Nottingham Forest musim 1977-78
juga terlewati. Satu musim Preston North End tanpa kalah juga dilewati,
pasalnya pada saat itu mereka hanya bermain 24 kali.
14. 2006 : Menangis di Saint Dennis
Tepatnya 17 Mei 2006, partai paling menyesakkan bagi para Gooner
(sebutan pendukung Arsenal). Di waktu tersebut Arsenal bermain di final
liga Champions untuk pertama kali, Barcelona lawannya. Sempat unggul
melalui sundulan Campbell di menit 37, Barca membalikkan skor melalui
Eto’o dan Belleti masing- masing di menit 76 dan 80. Aarrgghh, 14 menit
lagiii!!! Semakin menyesakkan karena Piala Champions menjadi
satu-satunya asa Arsenal mendapatkan trophy di musim tersebut.
15. 2006 – 2011 : Masa Kelam
Berbeda dengan masa kelam era 70-an, kali ini Arsenal sudah berubah
status menjadi klub besar dengan tradisi satu gelar di tiap musim.
Selama masa kelam ini, Arsenal tidak sekalipun mendapat trophy, mereka
dinilai hanya menjadi tim penghibur saja karena selalu bermain indah
namun tidak disertai dengan trophy di akhir kompetisi. Pada awal-wal
musim, pasukan Arsenal selalu saja menjadi pesaing utama MU, Chelsea,
Liverpool, untuk menjadi kampiun di segala ajang, namun memasuki akhir
musim menjadi tidak diperhitungkan. Kebijakan Wenger menggunakan pemain
muda mulai diragukan.
Itulah beberapa kejadian yang mewarnai perjalanan 126 tahun Arsenal.semoga ditahun-tahun berikutnya Arsenal dapat meraih prestasi dan mengukir berbagai rekor seperti apa yang dilakukan klub asal London Utara pada masa lalu...... (Arsenal Indonesia Fans Club)